SAAT SENI SULAP DIPERTANYAKAN
Pada tahun 1823 seorang ahli Arkeologi
bernama Hendry Wesetcart menemukan sebuah scroll ( gulungan ) di Egypt,
scroll itu bercerita tentang dedi. Seorang tukang sihir kerajaan sata
pemerintahan kufu, pir`aun Mesir yang membangun piramida Gizeh sekitar
4000 tahun silam, saat itu dedi menghibur raja Cheops dengan ilusi
memotong kepala angsa dan berhasil menyatukannya kembali dalam keadaan
hidup.
Dari situlah maka, sebagian ahli sejarah menyimpulkan bahwa
seni sulap sudah ada sejak ribuan tahun silam, meski sebenarnya tidak
ada yang tahu pasti sejak kapan seni sulap itu ada. Pertanyaannya adalah
apakah pertunjukan yang dimainkan dedi saat itu adalah sihir hitam
dengan bantuan jin atau ilmu pengetahuan yang bersifat logis? Apakah
saat itu teknologi yang digunakan para pesulap pada zaman itu menunjang
sama seperti teknologi yang digunakan pesulap zaman sekarang? Dan apakah
inspirasi pertama para pesulap adalah sihir?
Dalam tulisan saya ini,
saya berusaha mencoba memandang lebih objektif tentang apa yang saya
rasakan mengenai permainan sulap, sihir hitam serta apa yang dimaksud
dengan muslihat. Sulap sering dipandang sebelah mata karena dianggap
sebagai hiburan yang membohongi public dan sebagian beranggapan bahwa
sulap berhubungan dengan dunia supranatural dan sihir hitam yang
menyesatkan padahal tidak seperti itu.
Saya pernah menemukan sebuah
situs yang membahas mengenai sulap, disitu dibahas mengenai DEPAG (
Departemen Agama ) yang mengharamkan pertunjukan sulap, MUI se-Jawa
mengharamkan acara The Master dan melarang anak-anak menonton acara
sejenis.
Saya sebagai pesulap terbuka mengakui dan menghormati MUI
yang mengeluarkan fatwa seperti itu karena mungkin MUI melihat mudorot
dari sulap yang disaksikan selama ini. Sulap adalah seni pertunjukan
yang mempunyai caranya sendiri untuk menghibur orang lain yang dapat
menimbulkan efek yang tidak lazim dan mampu mengendalikan
kejadian-kejadian diluar peristiwa normal tetapi semua itu bisa
dijelaskan secara logis menggunakan ilmu pengetahuan SAINS, dan
perhitungan tanpa ada bantuan jin yang berkolaborasi dengan setan serta
hal-hal yang berbau supranatural lainnya.
Mirip seperti film yang
kita tonton ada scenario, rekayasa kejadian dan efek yang luar biasa
sehingga penonton menjadi terpukau, terpengaruh, dan terhibur. Pada
tahun 1584 Reginald Scot menulis sebuah buku yang mengexpose sulap se
detail mungkin dan berhasil menerangkan serta memisahkan sulap dengan
ilmu sihir hitam.
Ada seorang guru SD ( Sekolah Dasar ) yang
mempraktekan sulap pada anak muridnya dengan cara menebak kartu yang
dipilih salah seorang muridnya. Suatu ketika sang guru tidak berhasil
menebak kartu sang murid, lalu sang guru berkata “ Wah! Magisnya kurang
jin-nya sedang gak kompak ! ” dan setelah dicoba untuk kedua kalinya
sang guru berhasil menebak kartu yang dipilih sang murid, setelah sang
guru berhasil ia pun berkata “ Nah, jin-nya udah datang nih … ! ”
Anekdot
diatas merupakan contoh kejadian yang saya dengarkan dari mulut sahabat
dekat saya, sebagaian Magician menggunakan embel-embel jin sebagai
alasan untuk menutupi triknya. Inilah yang disadari banyak pesulap
sebagai kesalahan yang harus diperbaiki, dikutip dari George Shcindler “
Sulap nomor dua, yang penting hiburan yang kita berikan! ”
Sulap dan
sihir adalah hal yang berbeda. Perbedaan sihir dan sulap sangat lah
jelas, sihir digunakan para dukun untuk mencelakakan orang dan
memunculkan kesengsaraan. Sedangkan sulap bertujuan untuk menghibur
orang dan membawa kecerian kepada orang yang sedang sedih. “ Izinkan
saya menghibur anda, izinkan saya membuat anda tersenyum ( Gyps ) ”
Mohon
maaf bila dalam tulisan saya ini mengandung kekeliruan, saya tidak akan
mengetahui kebenaran tanpa kesalahan, saya mohon koreksi dan masukan
apabila memang ada yang harus diperbaiki. Terimakasih
No comments:
Post a Comment